Jumat, 07 Juni 2013
01.29
Naskah Proklamasi Itu Ditulis Dengan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 sebagai dasar hukum Negara Republik ini, disebutkan bahwa “Atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Dikuatkan lagi
dengan dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus
1945, 67 tahun yang silam oleh Soekarno – Hatta di kediamannya sendiri
di Jl. Pegangsaan Timur 56. Pada masa itu menurut berbagai sumber,
dikatakan bahwa Teks Proklamasi disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo, sementara yang menulis Teks Proklamasi
itu adalah Ir. Soekarno sendiri, yang kemudian diketik oleh Sayuti
Melik. Terdapat perbedaan teks antara yang diketik oleh Sayuti Melik
dengan yang ditulis tangan sendiri oleh Ir. Soekarno.
Naskah Klad
Kami
bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang
mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara
seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-05
Wakil-wakil bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Naskah
asli ini kemudian mengalami perubahan, karena dianggap tidak sesuai dan
tidak cocok dengan tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar jaman
itu, sehingga ada beberapa teks yang mengalami perubahan, yaitu:
1. Kata tempoh diubah menjadi tempo
2. Kata Wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi Atas nama bangsa Indonesia
3. Kata
Djakarta, 17-8-05 diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 08 tahun ‘05,
dalam naskah aslinya tertulis tahun’05, karena mengikuti kalender tahun
Jepang, yang kala itu adalah tahun 2605. Tahun Jepang diartikan sebagai
tahun zaman kaisar, yaitu cara perhitungan tahun di Jepang berdasarkan
tahun Kaisar Jimmu naik tahta pada tahun 660 SM. Sehingga tahun Kalender
Kaisar Jimmu lebih awal 660 tahun dari pada kalender Gregorian (tahun
sesudah Masehi), sehingga tahun Jepang berdasarkan kalender Jimmu
dihitung dengan menambahkan angka tahun kalender Gregorian (tahun
Masehi) dengan 660. Sehingga tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun
1945, disingkat menjadi 2605 tahun Kalender Jepang yang digunakan pada
masa itu (Jepang berkuasa).
4. Naskah
proklamasi klad yang tidak ditandatangani kemudian menjadi otentik dan
ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta
5. Kata Hal2 diubah menjadi Hal-hal
Kemudian
setelah di revisi dan diketik ulang oleh tokoh pemuda jaman itu Sayuti
Malik, maka teks proklamasi yang singkat yang dibacakan oleh Bapak
Soekarno – Hatta adalah sebagai berikut :
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Nah,
sudah 67 tahun peristiwa Kemerdekaan Republik Indonesia kita peringati,
namun apakah sejarah diatas masih kita ingat? Dalam kaitan antara
Kemerdekaan RI dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu telah
dikukuhkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia,
khususnya pasal 36 dikatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa
Indonesia.”, tapi dalam kenyataanya, Bahasa Indonesia bagai “Budak di
Negeri sendiri”, ini jelas terlihat, dalam perkembangan bahasa Indonesia
seiring dengan perkembangan jaman, Bahasa Indonesia tidak lagi menjadi
bahasa nomor satu di negeri ini, contoh kecil, dalam mengirimkan pesan
singkat (sms), kita sering menuliskan Thanks, bukan terimakasih,
di dunia pendidikan juga demikian, sudah bukan rahasia umum lagi, jika
di sekolah-sekolah yang berlabel RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional), bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam
mendidik peserta didik atau dalam berinteraksi antara Guru dengan
Peserta Didik adalah bahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia. ini menodai
Nilai Bahasa Indonesia itu sendiri sebagai bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan. Jangankan RSBI, sudah banyak sekolah-sekolah yang
menggunakan buku pelajaran yang berlabel bilingual,
yaitu buku yang ada bahasa Indonesia dan bahasa Inggrisnya. Memang
disatu sisi, ide itu bagus, membuat buku bilingual, namun, kenyataan di
lapangan, banyak Guru yang protes, karena kembali membutuhkan waktu
untuk membaca Bahasa Indonesia dari buku tersebut dan membaca bahasa
Inggrisnya, sehingga proses pembelajaran tidak efektif.
Kembali dalam dunia pendidikan, banyak sekolah juga membuat kegiatan yang namanya “Smile Morning”,
acara ini adalah dimana peserta didik menyalami Guru/Pendidik saat akan
masuk ke sekolah, jadi Guru berbaris menyambut peserta didik, peserta
didik menyalami Guru sembari masuk ke sekolah, memang ide ini cemerlang,
tapi kembali bahasanya kebarat-baratan, Smile Morning, apa nga bisa
diganti dengan padanan kata “Pagi yang cerah” atau “Pagi yang Ceria”, dan peserta didik serta Guru itu lebih sering mengucapkan “Morning” daripada “Selamat Pagi…!!!”.
Yang lebih parah lagi, Guru diwajibkan harus bisa berbahasa Inggris di
depan kelas saat mengajar, minimal bagaimana membuka dan menutup
Pelajaran dengan menggunakan Bahasa Inggris, mantap kan…??
Yang
lebih aneh lagi, didunia pertelevisian, dunia hiburan, ada televisi
Swasta yang program acaranya berbau Inggris, kita sebut aja: Top Nine
News, Spirit Fotball, Opening New Day dan After Hours, yang jika di cari
kata padanannya dengan Bahasa Indonesia akan sangat mudah. Spirit
Football misalnya, bisa diganti dengan kata Jiwa Sepakbola,
dan acaranya juga tidaklah lebih dari Gelanggang Sepakbola, ataupun
berita-berita olahraga milik stasiun TV lainnya. Yang lebih parah lagi,
orang-orang yang menamakan dirinya alay
sering mempelesetkan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah EYD
(Ejaan yang Disempurnakan) dengan bahasa yang seenak perut mereka.
Contohnya: penggunaan kata Lebay, Galau, luph (cinta), mybe (mungkin),
dan banyak lagi yang bikin pusing tujuh keliling.
Mungkin
inilah pergeseran nilai-nilai Bahasa Indonesia, bahasa Indonesia bukan
lagi menjadi bahasa yang perlu di jaga tatanan bahasanya, bahasa
Indonesia harus mengikuti perkembangan jaman, bagaimana nasib Bahasa
Indonesia dalam dunia pendidikan..??
Selasa, 12 Februari 2013
Minggu, 20 Januari 2013
mangka!
00.22
kakak-kakak kelas 12 lagi pada galau nentuin mau ngelanjutin sekolah di mana. apa lagi harus benar-benar difikskan max akhir bulan ini. semoga aja pada tepat nentuin dimana-mananya. soalnya ini menyangkut masa depan. semangat kakak-kakak! jangan lupa do'a dan tawakal. semoga pilihannya tepat sasaran!
Selasa, 18 Desember 2012
misi menepati janji
21.26
bikinin temen FB itu sesuatu banget...
step :
~bikinin e-mail dulu
~bikin FB
=> pilih foto profil yang unyu
=> minta pertemanan ke fbku @Fairuzafirza@yahoo.com
=> aku konfirm
=> sgin out dari fb
=> buka fbku
+ kirimin friend request
+keluar fbku
=> masuk lagi ke fb baru temanku @iiktitisandora@yahoo.co.id
=> tambahkan pertemanan
=> ada yang ngonfirm 4 orang dan ada yang ngchat tapi didiemin
=> last step ngaverin fbnya
yeye akhirnya janjiku terlunasi hahaha ...
Sabtu, 17 November 2012
Langganan:
Postingan (Atom)